MAKALAH KARYA SENI RUPA MURNI NUSANTARA
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar
Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan
Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
A. Pengertian
Seni Rupa ............................................................................... 3
B. Karya
Seni Rupa Nusantara ..................................................................... 7
C. Apresiasi
Terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik dalam
Karya seni Rupa Nusantara ...................................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12
A.
Kesimpulan ............................................................................................... 12
B.
Saran ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seni
Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa, yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan
warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola
tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang
tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa
tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak
bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya
seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang
membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas
keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
Karya
seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan
karya seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni
rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat
dilihat dari satu arah pandang saja.
Contoh:
seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya. Karya seni rupa
tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh: seni
patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Seni
Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
seni murni (fine art) dan seni pakai / terapan (applied art). Seni murni adalah
karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik.
Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk
mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni
sangat diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni, yaitu: seni lukis, seni
patung, seni grafis dan sebagian seni kerajinan. Seni Terapan atau seni pakai
(applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan
praktis. Contoh: seni terapan, yaitu: arsitektur, poster, keramik, baju,
sepatu, dan lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan
lebih diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni
terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin
karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni
terapan karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula terjadi
sebaliknya, melukis bisa lebih sulit daripada membuat rumah tinggal.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini:
1) Apa yang dimaksud dengan seni rupa Murni?
2) Apa saja seni rupa murni yang ada di
Indonesia?
3) Bagaimana mengapresiasi seni rupa murni
Indonesia?
C.
Tujuan
Penulisan
Untuk mengetahui pengertian seni rupa.
1) Untuk
mengetahui apa saja macam-macam seni rupa.
2) Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan seni rupa murni
3) Untuk
Mengetahui macam-macam seni rupa murni Indonesia
4) Untuk
mengapresiasi karya seni rupa murni nusantara
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Seni Rupa Murni
Seni
rupa murni merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang lebih condong hanya
pada nilai estetikanya dibanding fungsi atau kegunaannya. Hal ini tentu
berbanding terbalik dengan seni rupa terapan yang lebih memprioritaskan fungsi
dan kegunaan karya seni tersebut daripada keindahannya.
Berbeda
dengan seni rupa terapan, seni rupa murni tidak dimanfaatkan sebagai alat bantu
tetapi yang dimanfaatkan pada seni rupa murni adalah nilai estetika atau
keindahan. Salah satu contoh hasil dari karya seni rupa murni adalah
lukisan,patung dan kaligrafi. 5 karya seni rupa murni yang terbesar menurut
sejarah adalah patung, musik, lukisan, arsitektur, dan puisi dengan seni minor
termasuk didalamnya adalah seni drama dan tari. Akhir-akhir ini seni musik
sering dikaitkan dengan seni visual.
1. Pengertian
Seni Murni
Seni
rupa murni atau fine art merupakan salah satu seni rupa yang hanya
memperhatikan unsur praktis dan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan
estetika saja atau nilai keindahan saja. Biasanya karya seni rupa murni dibuat
hanya untuk mengekspresikan emosi atau perasaan dan juga kreativitas
pembuatnya. Meski sering disebut sebagai karya seni rupa yang bebas, sebenarnya
karya seni rupa murni memiliki beberapa aliran atau gaya yang berkembang
seperti romantisme, surrealisme, impresionisme, ekspresionisme dan masih banyak
lagi yang lainnya.
2. Cabang
dan Contoh Seni Rupa Murni
Seni
rupa murni yang berkembang di Indonesia memiliki beberapa cabang. Setiap
cabangnya memiliki aliran serta gaya dalam gerakan seni rupa yang memiliki
idiologi serta ciri khas yang unik dan baru dalam menghasilkan karya. Berikut
ini adalah cabang dari seni rupa murni dan juga beberapa contohnya.
a. Seni
Lukis

Seperti
kita tahu bahwa seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
yang menghasilkan karya yang mempunyai wujud dalam bentuk 2 dimensi. Pada
umumnya karya seni ini dibuat menggunakan media seperti kain kanvas atau kertas
yang kemudian dilukis dengan menggunakan cat minyak maupun cara akrilik. Pada
seni lukis ada beberapa aliran yang berkembang yakni naturalis, ekspresionis
dan abstrak. Naturalis lukisan yang dibuat bisanya sama dengan bentuk aslinya
dan ekspresionis membuat lukisan berdasarkan ekspresi dan emosi si pelukis,
sedangkan abstrak atau lukisannya bersifat semu atau samar. khusus untuk aliran
abrak lukisan yang dibuat seringkali sulit untuk dimengerti oleh orang awam.
b. Seni
Grafis

Seperti
halnya lukisan, seni grafis juga hadir dalam bentuk dua dimensi. Teknik yang
digunakan untuk membuat karya seni grafis sangat beragam mulai dari sablon,
cukil kayu, monotype, cungkil kayu, collograph, etsa atau pengasaman bahan
logam bisa juga disebut dengan percetakan dengan menggunakan bahan baku lito.
c. Seni
Patung

Patung
adalah salah satu karya seni rupa murni 3 dimensi yang dibuat dengan
menggunakan teknik tertentu bergantung pada media dan alat yang akan digunakan.
Pada umumnya patung dibuat dengan membentuk suatu objek dari bahan seperti
logam, tanah, serta batu alam, lilin, semen, dan masih banyak lagi.
Teknik
yang digunakan untuk membuat patung bisa bermacam-macam seperti membutsir,
memahat, atau teknik cetak. Karya seni patung merupakan salah satu karya yang
paling banyak ditemui di muka bumi ini. Banyak sekali peninggalan bersejarah
yang berbentuk patung, hal ini menunjukan bahwa patung telah ada sejak zaman
dahulu dan digunakan sebagai saran bagi seniman untuk mengekspresikan diri dan
tujuan tertentu.
d. Seni
Relief

Seni
relief bisa juga disebut dengan seni ukir. Seni ukir adalah seni rupa yang
hasil karyanya memiliki dimensi antara 2 dimensi dan 3 dimensi. Hal ini
disebabkan karena bentuk dari lukisan relief memiliki bentuk ketebalan atau
timbul.
Hanya
saja hasil karya seni relief tidak dapat dilihat dari berbagai sisi atau hanya
bisa dinikmati dari sisi depan saja. Ini tentu berbeda dengan karya seni rupa 3
dimensi yang bisa dinikmati dari berbagai sisi. Bahan yang bisa digunakan untuk
membuat karya seni relief biasanya menggunakan bahan seperti kayu, logam, pasir
+ semen, batu, gifsun dan lain sebagainnya.
Teknik
untuk membuat karya seni relief adalah dengan cara memahat mengikuti pola garis
yang telah digambar pada permukaan media bahan.
e. Seni
Kriya Murni

Sumber
Gambar : 5enibudaya.wordpress.com
Seni
kriya yang masuk dalam golongan seni kriya murni adalah karya seni yang tidak
memiliki fungsi praktis melainkan hanya mempunyai fungsi sebagai hiasan atau
pajangan Seni kriya sendiri bisa dibuat dari berbagai bahan yang berasal dari
limbah alam ataupun limbah industri.
Untuk
membuat karya seni kriya tergantung pada jenis kriya dan juga bahan yang akan
digunakan, seperti pecahan kaca yang bisa diolah menjadi hiasan dinding dengan
menggunakan teknik mozaik, kulit hewan bisa diubah menjadi hiasan bebentuk
wayang dengan teknik memahat, plastik bekas bisa diolah menjadi bentuk bunga
dengan teknik potong rangkai, tanah liat bisa diubah menjadi keramik dengan
teknik membutir.
B.
Karya
Seni Rupa Murni Nusantara
Seni
rupa murni adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan
dengan acuan estetika. Sebelumnya kami telah mengidentifikasi karya seni rupa
murni Bali. Saat ini kita akan mengidentifikasi karya seni rupa murni di
Indonesia dan Asia.
1. Jenis
Jenis-jenis
seni rupa murni di Indonesia pada umumnya sama seperti jenis seni rupa murni
yang ada di asia. Bahkan seni rupa murni di Indonesia merupakan perpaduan dari
3 kebudayaan di Asia yaitu Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Berikut
adalah beragam jenis seni rupa murni yang ada di Indonesia dan Asia:
1.1. Patung
Seni
patung di Indonesia mendapat banyak pengaruh dari Asia Selatan seperti patung
burung garuda dan dewa-dewa Hindu. Sedangkan seni patung di Asia banyak
ditemukan di Asia Timur dan Asia Selatan. Patung-patung di Asia kebanyakan
berupa patung pahlawan, perjuangan, arca, dewa-dewa Hindu, dan patung Buddha.

Salah
satu contoh seni patung di Indonesia
1.2. Seni Lukis
Seni
lukis di Indonesia cukup beragam. Mulai dari kaligrafi, lukisan pemandangan
alam, sampai lukisan gadis Bali. Ada beberapa pelukis ternama di Indonesia
misalnya Affandi. Seni lukis di Indonesia dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan
penjajah dari dunia Barat.

Salah
satu contoh seni lukis Indonesia
Sedangkan
seni lukis dari Asia yang paling terkenal berada di Asia Timur. Motif lukisan
di Asia Timur sangat khas dan dilengkapi dengan kaligrafi Asia Timur. Sedangkan
di Asia Selatan, lukisan para dewa sangat sering ditemukan disana. Kebanyakan
seni lukis di Timur Tengah berupa kaligrafi huruf Arab.
1.3.
Kerajinan dari Keramik
Kerajinan
keramik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Asia Timur yang terkenal
akan kerajinan keramiknya. Dahulu orang-orang Tionghoa kerap kali membawa
piring dan guci keramik ke Indonesia.

Kerajinan
keramik di Asia paling banyak dan paling terkenal berada di Tiongkok. Ciri
khasnya adalah terdapat huruf Mandarin, gambar bunga, pemandangan, maupun naga
di bagian luar keramik tersebut. Harga keramik dari Tiongkok biasanya sangat
mahal dan hanya dijadikan sebagai hiasan walaupun sebenarnya dapat digunakan
sebagai alat kebutuhan sehari-hari seperti piring, guci, dan gelas.
1.4.
Ukiran
Seni
ukir di Indonesia terdapat di Bali dan Jepara. Kayu menjadi media terpopuler.
Namun di bali ada juga yang mengukir perak dan batu. Motif yang digunakan
biasanya bunga dan tumbuhan.
Seni
ukir Asia terdapat di Asia Timur dan Asia Selatan. Media yang diukir biasanya
kayu dan logam. Motif ukiran biasanya berupa dewa, gajah, kuda, tumbuhan,
bunga, dan naga.

Salah
satu contoh seni ukir Indonesia
2.
Teknik
Teknik
dalam membuat seni rupa murni Indonesia dan Asia relatif sama. Misalnya dengan
goresan cat menggunakan kuas, mengukir, mencetak, mengecor dengan logam, maupun
membentuk dengan tanah liat.
3.
Makna
Makna
karya seni rupa murni di Indonesia yang biasa ditampilkan adalah keindahan dan
patriotisme. Keindahan terlihat dari karya seni yang menggambarkan keindahan
alam dalam bentuk lukisan, patung, dan ukiran bunga. Patriotisme terlihat dari
patung pahlawan dan lukisan tentang perjuangan merebut kemerdekaan.
Makna
karya seni rupa murni Asia sangatlah beragam. Di Asia Selatan biasanya bermakna
rasa syukur dan pemujaan terhadap dewa-dewa atau Buddha. Di Timur Tengah
biasanya bermakna perwujudan Tuhan dalam bentuk kaligrafi. Di Asia Timur
biasanya bermakna keindahan alam dan kepahlawanan.
4.
Perkembangan
Perkembangan
seni rupa murni di Indonesia sudah ada sejak zaman prasejarah. Perkembangannya
telah dipengaruhi oleh banyak kebudayaan. Itu dikarenakan Indonesia pernah
mengalami masa kerajaan Hindu, kerajaan Islam, dan kolonialisme. Seni logam
telah dikenal sejak sekitar abad ke-8 sampai abad ke-10 masehi. Candi Borobudur
adalah karya seni rupa yang paling megah di masanya yakni sekitar tahun 760
sampai 830 masehi.
Perkembangan
seni rupa murni di Asia sangatlah kompleks karena terdapat tiga kebudayaan
besar yang berkembang yaitu di Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah.
Perkembangan seni rupa murni di kawasan Timur (Asia) berbeda dengan
perkembangan seni rupa murni di kawasan Barat (Eropa dan Amerika).
C.
Apresiasi
Terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya seni Rupa Nusantara
Karya
seni terapan di indonesia sangat beragam dengan aneka jenis,bentuk,fungsi,dan
teknik pembuatannya. dengan segenap keragaman dan keunikannya tersebut, karya
seni rupa terapan nusantara patut mendapatkan apresiasi secara aktif maupun
pasif. gagasan kreatif tersebut merupakan awal proses penciptaan karya
seni,termasuk karya seni rupa terapan nusantara yang diciptakan berdasarkan
nilai guna tanpa mengesampingkan nilai seninya.
Apresiasi
adalah sikap kepekaan dalam mengenal ,menghargai,mengagumi, dan menilai sebuah
karya seni. apresiasi pasif tumbuh seiring dengan prmbiasaan yang sifatnya
pasif sampai pada tahap menilai,mulai dari mengamati gambar atau reproduksi
karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. apresiasi aktif
yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.
Apresiasi mempunyai tiga tingkatan yaitu
sebagai berikut.
1. Apresiasi
empatik
Apresiasi empatik adalah apresiasi yang
hanya melihat baik dan kurang baik berdasarkan pengamatan belaka. apresiasi
empatik biasanya dilakukan oleh orang awam yang tidak mempunyai pengetahuan
dalam bidang seni.
2. Apresiasi
estetis
Apresiasi estetis untuk menilai
keindahan suatu karya seni.
3. Apresiasi
kritis
Apresiasi kritis adalah apresiasi yang
dilakukan secara ilmiah dan sepenuhnya bersipat keilmuan dengan menampilkan
data secara tepat dengan menggunakan analisis,interprestasi dan penilaian yang
dapat dipertanggungjawabkan. salah satu cara mengapresiasi seni yaitu dengan
menyelenggarakan pameran seni, atau setidaknya senang menghadiri acara pameran
seni.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seni rupa murni merupakan salah satu cabang dari
seni rupa yang lebih condong hanya pada nilai estetikanya dibanding fungsi atau
kegunaannya. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan seni rupa terapan yang
lebih memprioritaskan fungsi dan kegunaan karya seni tersebut daripada
keindahannya.
Seni rupa murni adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk,
volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Sebelumnya kami
telah mengidentifikasi karya seni rupa murni Bali. Saat ini kita akan
mengidentifikasi karya seni rupa murni di Indonesia dan Asia.
Apresiasi adalah sikap
kepekaan dalam mengenal ,menghargai,mengagumi, dan menilai sebuah karya seni.
apresiasi pasif tumbuh seiring dengan prmbiasaan yang sifatnya pasif sampai
pada tahap menilai,mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di
buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. apresiasi aktif yaitu apresiasi
pasif yang disertai pembuatan karya.
Apresiasi mempunyai tiga tingkatan yaitu
sebagai berikut.
1. Apresiasi
empatik
2. Apresiasi
estetis
3. Apresiasi
Kritis
B.
Saran
Jangan hanya terfokus dengan hal-hal yang sudah dilakukan. Carilah
Inspirasi yang baru demi kemajuan karya seni di Indonesia khususnya seni lukis.
Pemerintah juga harus mendukung dan memfasilitasi berbagai keggiatan seni agar
masyarakat lebih inspiratif.
C.
DAFTAR PUSTAKA
http://carakata.blogspot.com/2012/05/contoh-kata-pengantar-makalah-yang.html
http://varizye.heck.in/makalah-berapresiasi-seni-rupa.xhtml
Komentar
Posting Komentar