MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama
jika komunikasi merupakan elemen terpenting yang diberikan Tuhan kepada
manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk hidup bukan benda lagi,
komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap
berperan sebagai manusia. Selain komunikasi ada juga faktor penting yang harus
kita lakukan, yaitu bisnis, yah bisnis, karena dengan bisnis kita bisa
menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat hidup
kita sebagai manusia.
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih
dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu
yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan aspresiasi. Bisnis dan
komunikasi sebagai sama-sama proses sosial, kita akan sampai pada kesimpulan
bahwa komunikasi adalah bisnis dan sebaliknya, bisnis adalah komunikasi.
Kemajuan di bi dang transformasi
informasi (komunikasi) juga berlangsung sangat pesat, sehingga informasi
tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung jarak geografis.
Kemajuan dibidang komunikasi (media massa) telah mempengaruhi pola-pola bisnis
antarmanusia.
Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya
dengan melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sebagai
berikut:
•
Dalam komunikasi, yang diproduksi
dinamakan informasi, sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi adalah barang dan
jasa.
•
Bisnis dan komunikasi menyampaikan
produk tersebut kepada pihak lain. Dalam komunikasi, pihak lain disebut
communicator, audience, destination, dst. Sementara dalam kegiatan bisnis pihak
lain sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.
•
Komunikasi dan bisnis sama-sama
menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-hambatan yang spesifik.
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam jenis dan bentuk
komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.
Pada dasarnya ada dua bentuk
komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal.
Dalam dunia bisnis, reputasi dan
kredibilitas harus dibangun agar kustomer merasa nyaman hingga memberikan
kepercayaannya pada anda. Terutama dalam hubungan bisnis jangka panjang dengan
pekerja dan kustomer, memiliki kepekaan profesionalisme akan menghadirkan
banyak nilai positif. Disinilah perlunya memainkan peran komunikasi bisnis.
Keberhasilan bisnis apapun tergantung pada efektivitas komunikasi. Semakin
efektif sebuah komunikasi, semakin positif nilai yang dihasilkan. Efektivitas
sebuah komunikasi sesungguhnya diukur dari seberapa jauh menghasilkan aksi dari
audiens dan pembaca.
1.2 Tujuan Komunikasi Bisnis
•
Mendapatkan pemahaman penuh tentang
makna pesan yang diberikan kepada pihak lain, baik didalam maupun diluar
organisasi perusahaan.
•
Mendapatkan tanggapan, tindakan,
atau persetujuan dari si penerima pesan seperti yang diharapkan si pemberi
pesan.
•
Penemuan diri (Personal discovery)
•
Untuk berhubungan dan memelihara
hubungan dengan orang lain
•
Untuk meyakinkan
•
Untuk bermain dan menghibur diri
Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik dan film
sebagian besar untuk hiburan.
Fungsi Komunikasi Bisnis
Fungsi komunikasi dalam bisnis terdiri dari:
• Fungsi Informatif
Aktivitas yang kita lakukan berperan
memberikan informasi tentang bisnis kita, pada saat yang mungkin bersamaan kita
juga mencari informasi tentang siapa pesaing kita, bagaimana kondisi perusahaan
dan kekuatannya pada market place.
• Fungsi Persuasif
Komunikasi diarahkan untuk
memberikan treatment agar orang lain merubah sikap, pendapat dan perilakunya
seperti yang diharapkan oleh komunikator dalam organisasi bisnis. Fungsi ini dijalankan
untuk membangun komitmen para pelakunya terhadap organisasi atau lembaga tempat
bekerja, dari mulai manajer hingga tukang sapu, sehinggu visi, misi, strategi
dan taktik dapat berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan bisnis yang
telah ditetapkan sebelumnya.
• Fungsi Kontrol
Tanpa adanya fungsi kontrol dalam
komunikasi bisnis, operasional organisasi tidak dapat berjalan secara efektif.
Artinya mengkomunikasikan atau yang harus dikerjakan atau tidak harus
dikerjakan oleh bawahan atau manajer sekalipun.
Fungsi ini dapat berjalan efektif bila;
1. Informasi
yang disampaikan jelas, akurat dan tidak mengandung ambiguitas yang berlebihan
2. Komunikasi
yang dilakukan sekaligus memperkaya skill bawahan
3. Membuka
saluran umpan balik.
• Fungsi Emosi
Fungsi emotif meningkat ke penerapan
isi pesan, karena berkaitan dengan rasa suka tidak suka, benci dan cinta, puas
atau tidak puas, kegembiraan dan kesedihan, menyenangkan atau kedekatan
emosional lainnya.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengertian komunikasi bisnis menurut
Purwanto : Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal
maupun nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. (Purwanto, 2006:4)
Pada dasarnya, ada dua bentuk dasar
komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis, yaitu komunikasi verbal dan
nonverbal. Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.
(Purwanto, 2006:5-8)
Komunikasi Verbal. Komunikasi verbal
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis
untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis
(written) maupun lisan (oral). Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur
yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian
pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. contoh: Membuat dan mengirim
surat pengantar barang ke suatu perusahaan, Membuat dan mengirim surat
pengumuman ke media massa.
Komunikasi Nonverbal. Bentuk
komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi
nonverbal. Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata,
mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language)
sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. contoh: Mengerutkan dahi
untuk menunjukkan sedang berpikir keras.
Pengertian komunikasi bisnis menurut
Katz (1994:4) Komunikasi Bisnis adalah adanya pertukaran ide, pesan, dan konsep
yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil. Komunikasi
bisnis’ diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis dalam
rangka mencapai tujuan dari bisnis itu (Katz, 1994). Istilah ‘bisnis’ dalam
konteks ini diterjemahkan sebagai suatu organisasi perusahaan.
Pengertian komunikasi bisnis menurut
Rosenbaltt (1982:7) “ Business Communication are purposive interchange of
ideas, opinions, information, instructions, and the like, presented personally
or impersonally by symbols or signal as attain the goals of the organizations“
(Komunikasi Bisnis adalah pertukaran ide-ide opini, informasi, instruksi dan
sejenisnya, yang dikemukakan baik secara personal ataupun nonpersonal melalui
simbol atau tanda, untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan)
Pengertian komunikasi bisnis menurut Persing
(1981:108) “Business communication may be defined as the spiraling process of
the transaction of meanings through symbolic action involving all elements
associated with sending and receiving written, oral, and nonverbal messages
internal to organizations of paid people working together to produce and market
goods and services for provit. (Komunikasi Bisnis adalah proses penyampaian
arti melalui lambang-lambang yang meliputi keseluruhan unsur-unsur yang
berhubungan dengan proses penyampaian dan Penerimaan pesan, baik itu dalam
bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal yang dilakukan di dalam suatu
organisasi yang membayar orang yang secara bersama-sama memproduksi dan
memasarkan barang-barang dan jasa guna memperoleh keuntungan)
Pengertian komunikasi bisnis menurut
Curtis (1992:6) Komunikasi dalam organisasi Bisnis ditujukan untuk
menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Selanjutnya dikatakan bahwa
pendapat tersebut tidak dapat dibantah karena semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam bisnis, dirinya akan semakin bergantung kepada keahlian seseorang
dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah untuk suatu keberhasilan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Efektivitas Komunikasi
Efektivitas komunikasi ditentukan
oleh beberapa hal :
1. Persepsi.
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat
diterima komunikan.
2. Ketepatan.
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan
tepat sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan
sesuai dengan kerangka pikir komunikan.
3. Kredibilitas.
Dalam berkomunikasi, komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan
dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari
komunikan.
4. Pengendalian.
Komunikan memberikan reaksi/umpan balik/feedback terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan
komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
5. Kecocokan.
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang
menyenangkan dengan komunikan.
Sementara keterampilan meningkatkan
efektivitas komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara menyangkut
komunikasi verbal non verbal, lisan maupun tulisan.
1. Reading
2. Listening
3. Speaking
dengan membuat dan melakukan percakapan menarik, melakukan wawancara, kontak
dengan kelompok-kelompok lain, membiasakan diri berpidato dan melakukan
presentasi.
4. Writing
dengan menulis surat, memo, dan laporan.
3.2 Proses Komunikasi Bisnis dalam Perusahaan
Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam
proses komunikasi, yaitu:
a. Pengirim
pesan (sender atau komunikator)
b. Pesan yang
dikirimkan (message)
c. Bagaimana
pesan tersebut disampaikan
d. Penerima
pesan (receiver atau komunikan)
e. Umpan balik
(feedback) atau effect
Proses komunikasi diawali oleh
sumber (source) baik individu maupun kelompok yang berusaha berkomunikasi
dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
1. Langkah
pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan
atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan.
2. Langkah
kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan
informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang
yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek
terhadap orang lain.
3. Langkah
ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi
(encode).
4. Langkah
keempat, perhatian diahlikan pada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat
lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima
tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima
melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interprestasi terhadap pesan
yang disampaikan kepadanya.
5. Proses
terakhir dalam komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan
sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada
penerima.
Dalam proses komunikasi semua pesan
atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh
penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi,
budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang
disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat
dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan
dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila
dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat
tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya
menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya
disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna
yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa
dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
7. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan
teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal
atau resmi).
3.3 Pentingnya Kemampuan Komunikasi Bisnis
Tantangan seorang manajer di masa
depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk
mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta
bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Di
sisi lain, proses manajemen, adalah suatu aktivitas komunikasi. Terdapat 6
kendala yang mungkin muncul saat manajer mengkomunikasikan bisnis
organisasinya, yaitu :
A. Struktur Komunikasi yang Buruk
Struktur komunikasi adalah faktor
esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah
audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah
bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah
terdengar dan dimengerti. Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :
a.
Pembukaan
b.
Isi
c.
Penutup
B. Penyampaian yang Lemah
Tidak menjadi menjadi masalah,
apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa
“sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai
harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat
ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons.
Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak
sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.
C. Penggunaan Media yang Salah
Perlu untuk mempertimbangkan siapa,
dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik unik lainnya dari
sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat.
D. Pesan yang Campur Aduk
Pesan yang campur aduk, hanya akan
menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan
untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan
pengecualian untuk klien-klien baru
E. Salah Audience
Topik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan
ekspektasi audience.
F. Lingkungan yang Mengganggu
Lingkungan yang mengganggu jelas
merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat
diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup
terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine
ambulan atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong
audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu,
perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar audience fokus dengan
pesan yang disampaikan.
3.4 Tantangan Kompetensi dalam Komunikasi Bisnis
Komunikasi seringkali terganggu atau
bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi
dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :
o Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena
lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan
penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan
komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang
teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam
media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
o Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan
dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik
adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang
kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yang digunakannya.
o Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari
masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
3.5 Penerapan Ilmu Komunikasi dalam Lingkup Bisnis
Komunikasi bisnis tidak hanya
mencakup komunikasi dengan kontak diluar, tetapi juga komunikasi dengan para
pekerja dalam sebuah perusahaan, jika itu terlaksana maka akan sangat membantu
perusahaan anda terorganisir dengan baik. Komunikasi bisnis yang effektif
mungkin direpresntasikan kepada seorang manajer bisa memotivasi para pegawai,
memberikan rekomendasi dan masukan untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas
dalam bisnis.
Kemampuan berkomunikasi yang
effektif mutlak harus dimiliki bagi seorang pebisnis. Seorang yang cerdas belum
tentu cerdas dalam mengkomunikasikan pesan-pesannya kepada orang lain.
Menciptakan dan mendatangkan ide itu hal yang umum, akan tetapi kemampuan untuk
mengkonversikannya menjadi sebuah presentasi yang mudah dipahami, tidak semua
orang bisa. Memiliki pengetahuan tentang komunikasi yang effektif baik secara
verbal maupun tulisan adalah aset bagi seorang komunikator. Komunikasi yang
bisa dipahami dan direspons dengan baik akan membawa bisnis seseorang menuju
gerbang kesuksesan.
Contoh kasus dan cara penyelesaian dalam konteks
krisis komunikasi :
Misalnya, terjadi krisis di sebuah
perusahaan karena perusahaan tersebut tertimpa issue miring yang dapat
meruntuhkan eksistensi perusahaan. Cara penyelesaian adalah dengan mencari inti
permasalahan yang terjadi kemudian mencarikan solusi. Kemudian
mempublikkasikannya kepada pihak intern bahwa permasalah perusahaan sudah
selesai dan juga kepada pihak ekstren agar citra perusahaan tidak rusak dan
dapat Berjaya lagi.
(Fera Tiara Syahida, artikel 2011).
Saluran komunikasi formal : Saluran
komunikasi formal adalah saluran yang terorganisasi dengan baik. Seperti
lembaga sosial lainnya, saluran komunikasi formal bercirikan aturan-aturan yang
stabil, pejabatnya melakukan pekerjaan yang benar-benar jelas, aturan
pekerjaannya disusun dengan baik dan dapat diikuti oleh orang yang
berbeda-beda, dan adanya sanksi yang jelas. Sedangkan saluran komunikasi
informal adalah saluran komunikasi yang terjadi tanpa ada struktur yang jelas-jelas
ada.
Umumnya, komunikasi formal terjadi di antara
orang-orang yang terjalin hubungan formal (seperti dalam lembaga/organisasi)
ataupun komunikasi antar atasan-atasan perusahaan. Sedangkan komunikasi
informal seperti, komunikasi antar divisi, antar karyawan dimana situasi untuk
berkomunikasi tidak terlalu tegang dan monoton seperti kepada atasan
perusahaan.
Kelebihan komunikasi non-verbal.
Non-verbal sendiri banyak ragamnya seperti, kedipan mata, gerakan kepala,
warna, konteks ruang dan waktu, wewangian,diam dan lain-lain. Yang menjadi
istimewa adalah, setiap kegiatan non verbal yang kita lakukan baik sadar mapun
tidak, semua itu tidak dapat membohongi apa yang terjadi di diri kita. Walaupun
di perkataan (verbal) kita dapat berkilah tapi bahasa tubuh tidak.
Contoh dari non-verbal dalam lingkungan bisnis /
organisasi:
Seorang Manajer sedang
mempresentasikan evaluasi progress perushaan dalam laporan periodiknya. Semua
pegawainya memperhatikan penjelasan sang Manajer, tapi tak sedikit yang
mengacuhkan, bahkan jika di telusuri di barisan belakang banyak pegawai yang
menekur, menguap, dan memilih menyandarkan punggungnya seolah malas
mendengarkan laporan periodic perusahaan. Menekur dan menguap menandakan para
pegawai bosan akan penjelasan sang Manajer. Dengan menekur, pegawai
seolah-seolah dapat melepaskan beban pendengarannya dari presentasi sang
Manajer.
3.6 Penerapan Komunikasi dan E-Commerce
Perdagangan sebenarnya merupakan
kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan
manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah.
Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini adalah
e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk
transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media
elektronik.. Media elektronik yang popular digunakan saat ini adalah internet.
Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan perniagaan
hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam
perkembangan terakhir menggunakan media internet. E-commerce adalah
kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan suatu
komunitas melalui transaksi elektronik serta perdagangan barang, layanan dan informasi
yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan
pelanggan, atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam
pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe
aplikasi yaitu:
a.
Electronic Markets (EMs) yaitu
sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli
dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian
lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan
fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi
tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi
pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi
penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang
ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
b.
Elektronic Data Interchange (EDI) adalah
sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi regular yang
berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara
formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA)
sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah
disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain
dengan menggunakan media elektronik”. Keuntungan menggunakan EDI adalah waktu
pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan
pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara
elektronik.
c.
Internet Commerce adalah
penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk
aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan
produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain
pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau
sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet
sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti memberikan keuntungan,
antara lain:
·
Untuk beberapa produk tertentu lebih
sesuai ditawarkan melalui internet
·
Harga lebih murah mengingat membuat
situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet
retail di berbagai tempat
·
Internet merupakan media promosi
perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah
·
Pembelian melalui internet selalu
akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.
3.7 Manfaat dari Penerapan E-Commerce
Secara umumnya, E-Commerce merupakan
aktivitas perdagangan melalui media internet. Dengan adanya EC ini banyak
sekali manfaat atau keuntungan yang dihasilkannya. Manfaat atau keuntungan ini
terbagi menjadi tiga obyek, yaitu manffat bagi konsumen, manfaat bagi
masyarakat dan manfaat bagi bisnis. Berikut ini penjelasannya.
o Manfaat E-Commerce bagi Konsumen
a.
Electronic commerce memungkinkan
pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari
sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
b.
Electronic commerce meemberikan
lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih berbagai produk dari
banyak vendor.
c.
Electronic commerce menyediakan
produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara
mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
d.
Dalam beberapa kasus, khususnya pada
produk-produk yang digitized, EC menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.
e.
Pelanggan bisa menerima informasi
relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
f.
Electronic commerce memungkinkan
partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
g.
Electronic commerce memberi tempat
bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic
community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
h.
Electronic commerce memudahkan
persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.
o Manfaat E-Commerce bagi Masyarakat
a.
Electronic commerce memungkinkan
orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja,
akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi
polusi udara.
b.
Electronic commerce memungkinkan
sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga orang yang
kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka.
c.
Electronic commerce memungkinkan
orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka
produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk
peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.
d.
Electronic commerce memfasilitasi
layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan
sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan atau
dengan kualitas yang lebih baik.
o Manfaat E-Commerce bagi Bisnis
d.
Perusahaan-perusahaan dapat
menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis
mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.
e.
E-commerce menawarkan pengurangan
sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis diinternet
akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk
gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan
jenis bisnis tradisional.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Komunikasi akan Efektif apabila
terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak lain untuk berpikir atau
melakukan sesuatu. Juga akan membantu mengantisipasi masalah, membuat keputusan
yang tepat, dapat mengkoordinasikan aliran kerja, mengawasi orang lain, dan
mengembangkan berbagai hubungan. Dalam dunia bisnis, reputasi dan kredibilitas
harus dibangun agar kustomer merasa nyaman hingga memberikan kepercayaannya
pada anda. Terutama dalam hubungan bisnis jangka panjang dengan pekerja dan
kustomer, memiliki kepekaan profesionalisme akan menghadirkan banyak nilai
positif.
Disinilah perlunya memainkan peran
komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau
informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam
struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar
pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan. Komunikasi yang effektif dalam dunia bisnis merupakan
hal paling esensial guna bertahan dan mendapatkan kemajuan. Adalah fakta
bahwasannya komunikasi yang sukses adalah dasar dari sebuah hubungan yang baik
antara atasan dan bawahan, antara pekerja dan manajemen, dan antara pelanggan
dan penjual.
Sistem komunikasi yang baik dan
efisien akan membantu koordinasi yang lebih baik serta kontrol yang efisien.
Sistem komunikasi yang baik menghasilkan pemahaman yang jelas, produksi yang
baik, dan iklim yang sehat dalam sebuah organisasi. Di era globalisasi ini,
tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, karena
dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen.
Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa
kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis
bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi
strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin
sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari
lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara
sistematik. Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis
tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses
Globalisasi dan memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk
mengembangkan usahanya, melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis,
pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan
melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.
4.2 Saran
Saran yang bisa kami berikan berdasarkan ulasan yang
terdapat pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Perlu
pemahaman intensif oleh setiap orang yang ingin berkomunikasi pada proses dan
unsur komunikasi agar pesan yang disampaikannya mampu dipahami atau bahkan
dituruti oleh penerima
2.
Sebaiknya
agar komunikasi berjalan lebih efektif dan efisien, pelaku dalam komunikasi
harus mengetahui dan memahami bentuk dasar komunikasi dan
mengimplementasikannya dalam percakapan sehari-hari
3.
Dalam
memuluskan urusan bisnis, perlu sekiranya pengoptimalan aspek-aspek serta
pendekatan-pendekatan yang ada dalam komunikasi bisnis, karena komunikasi
adalah hal dasar dalam penyampaian ide bisnis tersebut

Komentar
Posting Komentar