MAKALAH KESEHATAN



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang ................................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C.     Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
A.    Pengertian Sehat .............................................................................................. 3
B.     Rentang Sehat Sakit ........................................................................................ 4
C.     Status Kesehatan ............................................................................................. 4
D.    Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Individu ............................................ 5
E.     Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan .................................................... 7
F.      Lingkungan Makanan yang Berdampak Pada Kelangsungan
Gizi Manusia .................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 9
A.    Kesimpulan ...................................................................................................... 9
B.     Saran ................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sehat adalah sebuah kondisi maksimal, baik dari fisik, mental dan sosial sehingga dapat melakukan suatu aktifitas yang menghasilkan sesuatu. Kondisi tubuh yang sehat pada manusia dapat kita lihat dari kebugaran tubuh. Dalam sebuah lingkungan masyarakat terkadang mengalami beberapa masalah kesehatan, baik yang muda, tua, wanita maupun pria. Kesehatan dapat diartikan sebuah investasi penting untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Angka kematian bayi menurun dari 46 (1997) menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup (2002–2003) dan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 334 (1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup (2002-2003). Umur harapan hidup meningkat dari 65,8 tahun (1999) menjadi 66,2 tahun (2003). Umur harapan hidup meningkat dari 65,8 tahun (Susenas 1999) menjadi 66,2 tahun (2003).Prevalensi gizi kurang (underweight) pada anak balita, telah menurun dari 34,4 persen (1999) menjadi 27,5 persen (2004) dan Indonesia di urutan ketiga terbanyak penderita kusta di dunia dengan jumlah penderita 18,994 orang (2012). Bila dilihat permasalahan gizi antar provinsi terlihat sangat bervariasi yaitu terdapat 10 provinsi dengan prevalensi gizi kurang diatas 30% dan bahkan ada yang diatas 40% yaitu di provinsi Gorontalo, NTB, NTT dan Papua.
Kasus gizi buruk umumnya menimpa penduduk miskin/tidak mampu. Di sisi lain masalah baru gizi seperti kegemukan, terutama di wilayah perkotaan cenderung meningkat karena perubahan gaya hidup masyarakat. Kondisi umum kesehatan seperti dijelaskan di atas dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling, telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan Puskesmas keliling 6.132 unit.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian sehat menurut para ahli ?
2.      Bagaimana terjadinya rentang sehat sakit ?
3.      Apa itu status kesehatan ?
4.      Apa saja faktor yang memengaruhi  kesehatan ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Makalah Konsep Sehat yaitu:
1.      Mengetahui berbagai pengertian sehat
2.      Mengetahui rentang sehat sakit
3.      Mengetahui status kesehatan
4.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi kesehatan



BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Berikut ini beberapa definisi sehat menurut para ahli:
1. Sehat menurut WHO (1927)
Sehat adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental, dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. Mengandung 3 karakteristik :
a.       Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b.      Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal.
c.       Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif
2. Sehat menurut UU No.23/1992 Tantang Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
 3. Sehat menurut Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh yang dapat mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.
      4. Sehat menurut Zaidin Ali (1999)
Sehat adalah suatu kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis (jasmani), psikologis (mental), sosial, dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif
5. Sehat menurut Pender (1982)
Sehat adalah aktualisasi (perwujudan yang diperoleh individu melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
6. Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)
a.       Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan.
b.      Sehat merupakan gaya hidup, desain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi untuk sehat.
c.       Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”
d.      Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.
e.       Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusialakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
f.       Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

B. Rentang Sehat Sakit
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub, yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian maka kita berada dalam area sakit (Illness area), dan apabila status kesehatan  kita bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam areasehat (Wllness area). Jadi, status kesehatan selalu dinamis dan berubah setiap saat.
Sesuai dengan rentang sehat-sakit maka status kesehatan dapat dibagi dalam keadaan optimal sehat atau kurang sehat, sakit ringan atau sakit berat sampai meinggal dunia. Apabila individu berada dalam area sehat maka dilakukan upaya pencegahan primer (primary prevention), yaitu perlindungan kesehatan (Health protection) dan perlindungan khusus (Specific protection) agar terhindar dari penyakit. Apabila individu berada dalam area sakit maka dilakukan upaya pencegahan sekunder dan tersier, yaitu dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, pencegahan perburukan penyakit dan rehabilitasi.

C. Status Kesehatan
Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, sosial kultural, pengalaman masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan.
a.       Perkembangan – Perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah pertumbuhan dan perkembangan.
b.      Sosial dan kultural – Perubahan status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh pemikiran dan keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.
c.       Pengalaman masa lalu – Perubahan status kesehatan dapat dipengaruhi juga oleh pengalaman masa lalu. Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutnya.
d.      Harapan seseorang tentang dirinya -Harapan meruapakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status kesehatan ke arah yang optimal. Harapan ini dapat menghasilkan status kesehatan ke tingkat yang lebih baik secara fisik maupun secara psikologis.
e.       Keturunan – Keturunan juga dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan seseorang mengingat poteni perubahan status kesehhatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
f.       Lingkungan – Lingkungan yang dimakksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi lingkungan, kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atau kotoran serta rumah yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat merubah status kesehatan.
g.      Pelayanan – Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau  sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan.

D. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Individu
Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan adalah faktor-faktor yang berpengaruh baik yang bersifat menunjang ataupun yang bersifat menghambat terhadap keadaan sehat-sakit. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan individu yaitu:
1. Faktor lingkungan
Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan besar sekali. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor penyebab penyakit dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian penting dan besarnya pengaruh lingkungan terhadap kesehatan.
2. Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial budaya merupakan faktor kedua yang cukup besar pengaruhnya terhadap kesehatan. Termasuk ke dalam faktor ini adalah:
a.       Tingkah laku, kebisaaan, dan adat istiadat
b.      Kepercayaan, pandangan hidup, dan nilai-nilai
c.       Sosial ekonomi, taraf hidup dan penghasilan
d.      Demografi, kepadatan penduduk
e.       Pendidikan
3. Fasilitas kesehatan
Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah :
a.       Lokasi, tempat pelayanan dekat atau dapat dijangkau dan diketahui oleh masyarakat atau tidak
b.      Usaha informasi dan motivasi
c.       Program : apakah meliputi semua kebutuhan kesehatan masyarakat atau tidak.
4. Keturunan
Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah :
a.       Genetik
b.      Struktur tubuh
Keempat faktor di atas dapat menunjang ataupun menghambat kesehatan, sehingga dapat memudahkan atau menyulitkan timbulnya sehat-sakit, dan juga faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi.

E.  Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan.
Perkembangan epidemologi menggambarkan secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Bahwasanya lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit sudah sejak lama diperkirakan orang (Fox, 1960) yang dikutip oleh Soemirat dalam bukunya. Kita bisa ambil contoh pada daerah lembab dan banyak genangan air di sekitar kita pasti ada tempat berkembang biak nyamuk baik itu berpotensi menyebabkan penyakt malaria maupun demam berdarah, disitulah letak penyakit bisa muncul karena lingkungannya tidak baik dan tidak bersih. Dalam konteks makanan yang kita makan banyak pedagang kaki lima yang berjualan tidak mengkondisikan dengan lingkungannya sehingga tak jarang pula setelah memakan di tempat yang seperti itu bisa menimbulkan sakit perut.
Seorang tokoh kedokteran, Hippocrates (460-377), adalah tokoh pertama-tama berpendapat bahwa penyakit itu ada hubungan dengan fenomena alam dan lingkungannya. Dilihat dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu yang mempelajari proses interakasi in disebut Ekologi dan secara khusus Ekologi Manusia, apabila perhatian studi itu adalah manusia (Boughey, 1973). Interaksi antara manusia dan lingkungannya sangatlah wajar mengingat bahwa manusia hidup berada dalam ekosistem yang mengharuskannya berinteraksi dengan lingkungan sampai meninggal dunia.
Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya pendukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Unsur udara, air, makanan, dan sandang yang diambil dari lingkungan hidupnya, namun proses interaks itu tak selalu medapatkan keuntungan, bahkan kadang-kadang bisa mendapatkan kerugian, sebagai contoh jka manusia makan dan minum untuk menghilangkan rasa haus dan lapar namun jika terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menimbulkan kelainan nutrisi, begitu juga jika makan tersebut mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat tersebut dapat berupa racu asli ataupun akibat kontaminasi makanan tersebut dengan zat kimia yang berbahaya sehingga dapat terjadi keracunan atau penyakit.

F. Lingkungan Makanan yang Berdampak Pada Kelangsungan Gizi Manusia.
Makanan adalah sumber energi satu-satunya bagi manusia (Soemirat,1994). Karena jumlah penduduk yan terus berkembang, maka jumlah produksi makananpun harus terus bertambah melebihi jumlah penduduk ini, apabila kecukupan pangan harus tercapai. Permasalahan yang timbul dapat diakibatkan karena ada kualitas dan kuantitas bahan pangan, hal ini bermaksud untuk mendapatkan energi agar tetap bertahan hidup dan tidak untuk menjadi sakit karenanya. Dengan demikian sanitasi makanan menjadi sangat penting.
Jika dilihat dari kuantitas, baik yang berlebih maupun yang kekurangan akan menyebabkan kelainan gizi. Penyakit yang berhubungan dengan kegemukan disebabkan oleh jumlah makanan yang berlebih, juga kualitas nyayang tidak seimbang contohnya penyakit Jantung, Diabetes, dan penyakit Darah Tinggi, demikian pula kekurangan gizi, ada yang hanya kekurangan kuantitas makanan saja, tapi juga seringkali kualitasnya kurang. Di Indonesia sebagaian besar penyakit yang didapat berhubungan dengan kekurangan gizi, terutama pada anak-anak. Taraf kekurangan gizi pada balita di Indonesia untuk tahun 1988 kurang lebih 10%. Menurut Soemirat, Keadaan kurang gizi juga sangat dipengaruhi oleh:
1.      Pengetahuan masyarakat tentang yang kurang, berbagai kepercayaan tentang makanan, sehingga anak-anak tidak mendapatkan makanan yang bergizi.
2.      Kontaminasi makanan dan minuman bayi akibat lingkungan yang tidak sehat, bayi menderita penyakit bawaan makanan, sehingga pertumbuhan anak terganggu
3.      Prioritas hidup lainnya selain makanan bergizi memiliki barang elektronik atau kendaraan bermotor yang membawa akibat luas. Pendapatan tidak lagi di prioritas untuk membeli makanan bergizi.
Makanan tidak saja bermanfaat bagi manusia tetapi juga sangat baik untuk perumbuhan zat-zat lainnya seperti mikroba dalam tubuh, jadi untuk untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dari makanan, perlu dijaga kebersihan makanan. Gangguan kesehatan terjadi akibat bawaan makanan dan keracunan makanan.






BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum sehat merupakan keadaan yang tidak hanya untuk terbebas dari penyakit tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Sehat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Lingkungan pada sekitar kita turut berandil besar dalam masalah kesehatan, jika dilihat dari apa yang ada dalam pembahsan dalam makalah ini. Lingkungan yang kita ketahui terdapat unsur-unsur yang menjadi sesuatu bahan yang bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia seperti tanah, udara, air. Dari unsur-usur itulah manusia bisa bertahan hidup. Dalam kaitannya dalam kesehatan dijelaskan bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan, dari segi lingkungan sekitar maupun lingkungan makanan yang mana kita konsumsi sehari-hari, berkaitan dengan itu bahwa lingkungan bisa mempengaruhi gizi manusia, jika dilihat dari lingkungan makanannya, makanan sangat penting untuk tubuh karena makanan adalah sumber energi untuk manusia melakukan aktifitasnya, biasaanya manusia mencoba berbagai macam hal, bisa makan ditempat yang lingkungannya tidak higienis contohnya itu bisa menyebabkan penyakit yang bisa menghambat pertumbuhan gizi khususnya pada anak yang sangat rawan jika dikaitkan dengan gizi. Karena pada masa anak-anak adalah dalam masa perkembangan tubuh serta otaknya jika terhambat gizinya maka akan terhambat pula pertumbuhan otaknya.

B. Saran
Setelah kita membaca kutipan di atas, kami sebagai penulis makalah ini, memberi saran untuk:
a.       Diri Sendiri – Sebaiknya selalu menjaga kebersihan diri, mencuci tangan sebelum makan dan menjaga pola makan supaya badan tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
b.      Tenaga Kesehatan – Sebaiknya tenaga kesehatan selalu mencuci tangan, memakai sarung tangan dan menjaga kesterilan alat-alat medis untuk menghindari infeksi nosokomial.
c.       Masyarakat – Masyarakat sebaiknya selalu menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari penyebaran penyakit.



DAFTAR PUSTAKA

Slamet, Juli Soemirat. 1994. Kesehatam lingkungan. Bandung: Gadjah Mada University Press
Soekirman. 1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarata: Departemen Pendidikan Nasional
Tarwotjo, Ignatius, dkk.1988. Hubungan Makanan Tercemar Dengan Keadaan Keadaan Gizi. Makalah disajikan pada Workshop on National Food Contamination, Ciloto
Fox, Jhon P. Hall, Carrie E,. Elvebeck, Lila R. 1970 . Epidemology, Man and Diseases. London: Macmillan Pub.Co
Ehlers, Victor M. And Steel, Ernest W. 1969. Municipal and Rural Sanitation. New York: McGraw-Hill Book Co.
Boughey, Arthur, S. 1973. Readings in Man, The Environment, and Human Ecology. New York: Mcmillin Pub. Co.

Komentar

Postingan Populer