MAKALAH PERGAULAN BEBAS
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................ 3
2.1 Pengertian Pergaulan ............................................................................... 3
2.2 Pengertian Remaja ................................................................................... 3
2.3 Pengertian Pergaulan Bebas..................................................................... 5
2.4 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas .......................................................... 5
2.5 Solusi (Pencegahan) Pergaulan Bebas ..................................................... 9
BAB III
PENUTUP .................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................ 10
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pergaulan merupakan proses interaksi
yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga oleh
individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan
terjadi pada seorang remaja.
Remaja
berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja
diamana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan
memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan.
Namun, pada kenyataanya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada
pola pikir dan gaya hidup remaja, yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada
remaja di Indonesia saat ini.Karena seorang individu atau remaja sukanya
bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebaspada diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu
kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang
dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina
melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). bebas diidentikan sebagai
bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan
seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan liar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
- Apakah Pengartian Pergaulan ?
- Apa Pengertian Remaja?
- Apa Pengertian Pergaulan bebas?
- Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
- Apa Akibat yang di timbulkan?
- Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?
1.3 TUJUAN
- Untuk mengetahui pengertian pergaulan
- Untuk mengetahui pengertian Remaja
- Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
- Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
- Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
- Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan merupakan proses interaksi
yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga oleh individu
dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai
makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial
yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan
dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik
atau tidak.
2.2 PENGERTIAN REMAJA
Remaja berasal dari kata latin
adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional
sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa
masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena
remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa
remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan
13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat
(1990: 23) remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya
maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan
ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah
matang Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja
(adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum
digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia
remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja
awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja
akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun,
masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21
(Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri
Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan
bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa
dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi
proses pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan
masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia
melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan
kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa
remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan
berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan
selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam
perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam
memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat
sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi,
masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang
mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa
transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat
manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat
sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis
(kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini
(masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam
kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut
Abdul, hal : 2, 2009).
2.3 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas adalah salah satu
kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang
dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina
melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan juga adalah HAM
setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu
melanggar HAM.
Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya,
serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun
teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya
tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas juga dapat
didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang
benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas
atau bisa juga disebut pergaulan liar.
2.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Ada
beberapa faktor – dan masih ada juga faktor yg lain – yang banyak mempengaruhi
terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:
a. Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System
komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di
berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum
muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh
pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini. Dapat kita sebutkan antara lain:
1. Seks di mata remaja
Seks merupakan suatu hal yang tidak
lagi tabu untuk dibicarakan pada jaman kini dari anak kecil hingga orang tua
tahu apa itu seks. Begitu juga remaja masa kini, mereka tahu apa itu seks. Tapi
saying para remaja hanya sebatas tahu tentang seks, namun tidak memahami apa
seks tersebut sebenarnya. Mereka tidak mengerti akan dampak seks tersebut.
Apa beda antara aktivitas seks dan hubungan seks mungkin
mereka juga tidak mengerti. Perlu diketahui berpelukan dan berciuman dengan
pasangan kita pun itu sudah termasuk aktivitas seks. Untuk itu alangkah
pentingnya pendidikan tentang seks dari dini agar kita memahami sisi positif
dan negatif yang ditimbulkan oleh seks tersebut.
2. Pengaruh – pengaruh
terjadinya seks bebas
2.1 Pengaruh dari dalam
Yang dimaksud pengaruh dari dalam
adalah pengaruh yang timbul dari dalam jiwa remaja tersebut dalam mencari jati
dirinya. Sifat remaja antara lain adalah selalu ingin mencoba hal – hal baru
yang belum mereka rasakan, selain itu mereka selalu bereksperimen dengan hal –
hal beru yang mereka temukan tersebut. Ditambah lagi jiwa muda mereka yang
selalu meledak – ledak membuat mereka selalu memutuskan sesuatu hal tanpa
memikirkan dengan matang mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka, begitu
juga halnya dengan seks. Mereka selalu ingin mencoba dan tertantang untuk
melakukan apa yang dimaksud dengan seks tersebut tanpa memikirkan dampaknya
bagi mereka.
2.2 Pengaruh dari luar
2.2.1 Pengaruh budaya asing
Kita sebagai orang timur dahulunya
sangat menjaga tata krama dalam bergaul namun dengan masuknya budaya yang tanpa
batas tata krama dan kesopanan membuat masyarakat dan remaja kita terpengaruh
sehingga tanpa kita sadari tidak ada lagi batas antara kesopanan dan kebebasan.
Hal tersebutlah yang mendorong kita untuk berbuat dan bertingkah laku layaknya
kebudayaan – kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat. Alangkah menyedihkan
saat kita tahu bahwa banyak remaja – remaja kita yang terpengaruh oleh dari
budaya orang tersebut.
2.2.2 Pengaruh lingkungan
- Keluarga
Sebagai ruang lingkup terkecil,
keluarga mempunyai peranan yang sangat mendasar dalam kehidupan kita termasuk
remaja, seorang remaja yang kurang perhatian dari keluarga akan berbuat
seenaknya tanpa takut dilarang, dimarah maupun dinasehati sehingga budaya –
budaya atau apa saja yang mereka dapatkan di luar akan langsung mereka telan
tanpa harus menyaring dan memilah – milah mana yang baik dan mana yang buruk bagi
mereka dan sebaliknya remaja yang mendapatkan perhatian dari keluarga akan
melangkah hati – hati dalam segala hal karena segala gerak – geriknya dinilai
oleh orang tua, diawasi dan diperhatikan oleh orang tua remaja yang terlalu
dikekang kebebasannya oleh orang tua jiwa mereka akan memberontak. Jika hal
tersebut terjadi maka mereka (remaja) akan melakukan hal yang lebih dari yang
kita (orang tua) takutkan.
Untuk itu perlunya kita tekankan kedisiplinan dan
peraturan pada remaja tersebut dalam kehidupan keluarga dengan batasan –
batasan yang terlalu mengekang mereka secara garis besar bisa kita katakan
perhatian dan kasih sayanglah yang merupakan aspek terpenting dalam keluarga
demi masa depan remaja tersebut.
- Teman
Terkadang remaja lebih mempercayai
teman dibanding kelarganya sendiri. Teman dianggap tempat yang paling mengerti
dengan hati mereka (remaja), karena sesama teman mereka beranggapan akan lebih
mudah berbicara, bergaul dan berinteraksi karena mereka merasa sejiwa, seusia
dan berperasaan serta berpenilaian sama. Namun tidak semua teman yang bisa
membawa kita ke jalan yang baik. Tidak sedikit teman yang malah menjerumuskan
kita ke jalan yang buruk.
Seorang remaja yang memiliki temamn
seorang penjahat akan mudah untuk menjadi penjahat juga. Seorang remaja yang
memiliki teman yang pergaulannya bebas akan mudah terpengaruh bergaul bebas
juga namun seorang remaja yang memiliki teman berakhlak serta berbudi luhur
untuk berperilaku sama dengan temannya. Karena itu perlunya kita pandai –
pandai dalam memilih teman.
- Sekolah
Di sekolah para guru merupakan
contoh atau tauladan bagi muridnya untuk itu perlunya sosok seorang guru yang
bisa dijadikan contoh bagi mereka, seorang guru yang berpenampilan penuh
kebebasan, berperilaku buruk, bertutur kata yang seenaknya dalam mengajar atau
mempunyai pergaulan bebas di luar sekolah akan mudah di contoh oleh murid-muridnya
dan begitu juga sebaliknya.
Berbicara soal disiplin di sekolah
perlu sekali ditekankan kedisiplinan di sekolah tersebut. Contohnya dengan
larangan berbaju dan bercelana ketat di sekolah, larangan penggunaan rok di
atas lutut maupun larangan penggunaan make – up ke sekolah atau di sekolah.
Larangan – larangn tersebut akan memperkecil dampak dari pengaruh pergaulan dan
seks bebas. Remaja wanita merupakan subjek utama dalam pelanggaran – pelanggran
seks, dari riset yang dilakukan para ahli di dunia 62% terjadinya seks bebas
karena mudahnya wanita dirayu oleh pria (suka sama suka), 17% karena dipaksa
oleh pasangan prianya, 10% karena tuntutan biaya hidupnya, 8% karena
kriminalitas dan 3% karena disebabkan oleh narkotika.
Untuk itu seorang remaja wanita
perlunya memiliki keimanan yang kuat agar tidak mudah dirayu oleh pasangan
prianya atau jika perlu remaja wanita hendaknya memiliki keahlian bela diri
untuk menanggulangi terjadinya pemaksaan dan memperkecil angka kejahatan
seksual terhadap wanita. Perlu diketahui wanita adalah tiang negara apabila
runtuh akhlak wanita di negara tersebut runtuh pulalah negara tersebut. Dan 75%
penghuni neraka adalah wanita.
2.2.3 Pengaruh perkembangan teknologi
- Media Massa
Pada masa kini banyak sekali beredar
majalah – majalah, tabloid maupun surat kabar yang dengan bebas menampilkan
gambar – gambar seronok, porno atau semi porno contohnya majalah play boy,
ekstravaganza, tabloid hot, buah bibir, MOM Plus dan lain – lain. Dengan
bebasnya majalah – majalah dan tabloid – tabloid tersebut memasang gambar atau
cover yang semi porno atau setengah bugil khususnya gambar – gambar tubuh
wanita berbikini, bergaun transparan, atau tubuh polos tanpa sehelai benangpun.
Gambar – gambar atau artikel tersebut akan merangsang para remaja untuk dapat
mencoba bagaimana jika itu nyata dan dapat mereka rasakan.
Majalah – majalah dan tabloid –
tabloid yang berunsur ponografi tersebut tidak sulit untuk didapatkan oleh
remaja – remaja karena dijual dengan bebas di pasaran. Entah apakah tidak ada
larangan dari pemerintah tentang hal itu atau memang pemerintah menutup
matanya. Hanya mereka yang tahu.
- Media Elektronik
Dengan berkembangnya teknologi elektronik
yang pesat, berkembang pulalah pengetahuan remaja dalam segala hal termasuk
pornografi yang mempengaruhi pergaulan dan kehidupan seks para remaja. VCD
porno dengan mudah kita dapatkan di pasaran. Film – film yang mempertontonkan
hubungan seks tersebut mempengaruhi otak remaja untuk mencoba hal – hal yang
mereka lihat. Ditambah lagi film – film yang disiarkan televisi – televisi yang
mengandung unsur pornografi walapun kecil dan sanga mudah mempengaruhi para
remaja. Plus perkembangan teknologi internet di komputer. Banyak sekali website
– website porno yang dengan mudah bisa kita buka di internet. Hal – hal
tersebut sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan remaja khususnya dalam
terjadinya pergaulan dan seks bebas di kalangan remaja.
3. Narkoba dalam pergaulan pergaulan remaja
Bahaya narkoba kini sedang
mencengkeram kehidupan remaja. Seperti halnya seks bebas, remaja yang mempunyai
sifat ingin tahu dan jiwa yang labil membuat mereka terjerembab dalam lembah
narkoba. Mereka selalu ingin merasakan hal baru termasuk narkoba. Remaja yang
tertekan pun akan sangat mudah terjerumus dalam bahaya narkoba. Karena itu
sekali lagi perhatian dan kasih sayang sangat berperan dalam hal ini.
2.5 Solusi (Pencegahan) Pergaulan Bebas
Pergaulan
bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi masyarakat
pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan
cara – cara berikut :
1. Pentingnya
kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
2. Pengawasan
dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan
berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan
bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga,
dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia
dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak
hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik
lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan
teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa
terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
4. Pengawasan
yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan
lain-lain.
5. Perlunya
bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan membedakan
manayang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6. Perlunya
pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi
tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan remaja yang bebas
sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan
oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang
besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan
itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar
individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan
pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang
harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya
seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin
mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau
tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia
remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun
= masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun
= masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja
menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12
– 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
3.2 Saran
Untuk para remaja, tinggalkanlah
pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk para orang tua, berikanlah yang
terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan mengawasi tingkah lakunya.
DAFTAR
PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika
pergaulan remaja dalam pandangan.
http://dunia remaja
gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.Akses.November
2012
Gunarso,singgih
D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
Islamsinia,Sabila.2010.psikologi
remaja dan krakteristik
http://dunia remaja
gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan html.Akses:Desember
2010.
Kartono,Kartini.1988.
psikologi remaja.Bandung:PT.Rosda Karya

Komentar
Posting Komentar