MAKALAH PENCEMARAN UDARA
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A.
Latar Belakang ............................................................................. 1
B.
Tujuan ........................................................................................... 2
C.
Manfaat ........................................................................................ 2
D.
Masalah ......................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................ 3
A.
Dampak
Pencemaran Udara.......................................................... 3
B.
Zat-Zat
Pencemaran Udara........................................................... 4
C.
Macam-macam
Pencemaran Udara............................................... 5
D.
Faktor
Penyebab Pencemaran Udara............................................. 6
E.
Pengertian
Pencemaran Udara....................................................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................ 10
A.
Kesimpulan.................................................................................... 10
B.
Saran
............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12
A>
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang
bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan
dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya
dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur
alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu
dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang
sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup
berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah
pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi
yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan
perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai
bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor,
antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada
pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara
lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi
seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia.
Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya.
Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar
yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya.
Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat
dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas
manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan
kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia
seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin
banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara
maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus
meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar
melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu
mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat
antara lain:
1.
Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil
dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya.
2.
Industri mengeluarkan limbah yang
mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah
rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan.
3.
Muncul bahan-bahan sintetik yang
tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni
lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan
mengalami pencemaran. Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis,
berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan
pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara,
air dan tanah sudah sangat kritis. Pernah terjadi bencana lingkungan seperti
sampah, banjir dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang
jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar
kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat diminimalisasi.
B.
Tujuan
Tujuan dari penulisan karya
tulis ini adalah untuk untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran
lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia.
C. Manfaat
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui lebih
dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya
dan kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar pencemaran lingkungan disebabkan
oleh ulah manusia sendiri.
D.
Masalah
- Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
- Apa saja penyebab dari pencemaran udara ?
- Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan manusia?
- Adakah cara untuk mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran udara?.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran
Udara
Pencemaran Lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke
dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut.
Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982,
pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang
kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak
tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia,
debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia
dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya),
pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1)
Pencemaran
air
2)
Pencemaran
tanah
3)
Pencemaran
udara
Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya,
polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).
Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara
diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi
yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup,
merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka
segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa
tidak nyaman disebut polutan udara.
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat
asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari
keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27)
Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya
unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta
menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut
terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang
perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution).
Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan
regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan
asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi
dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).
B. Faktor Penyebab
Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Faktor alam (internal),
yang bersumber dari aktivitas alam, contoh :
1)
abu
yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
2)
gas-gas
vulkanik
3)
debu
yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
4)
bau
yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik
b. Faktor manusia
(eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, contoh :
1)
hasil
pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
2)
bahan-bahan
buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan
anorganik
3)
pemakaian
zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
4)
pembakaran
sampah rumah tangga
5)
pembakaran
hutan
C. Macam-macam Pencemaran
Udara
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya
pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia
atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran
udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung
dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar
sekunder :
1. Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung
dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber
tertentu, dan dapat berupa:
a. Polutan Gas terdiri dari:
1)
Senyawa
karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO
atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran
2)
Senyawa
sulfur, yaitu oksida.
3)
Senyawa
halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan
bromin.
b. Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat
berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan
partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya proses penyemprot/ spraying) maupun
proses erosi bahan tertentu.
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari
reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer ekunder biasanya terjadi karena
reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia.
Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.
Proses kecepatan dan arah reaksinya
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
1)
Konsentrasi
relatif dari bahan reaktan
2)
Derajat
fotoaktivasi
3)
Kondisi
iklim
4)
Topografi
lokal dan adanya embun.
D. Zat-Zat Pencemaran Udara
Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara,
antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat,
Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.
1.
Karbon
monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun.
Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas
buangan kendaraan bermotor.
2.
Nitrogen
dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di
pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3.
Sulfur
dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama
batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.
4.
Partikulat
(asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya.
Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel,
yaitu :
a.
Aerosol
: partikel yang terhambur dan melayang di udara
b.
Fog
(kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c.
Smoke
(asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang
berhamburan di udara
d.
Dust
(debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
5.
Hidrokarbon
(HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna.
a.
Chlorofluorocarbon
(CFC)
Gas yang dapat
menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari
berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut,
pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
b.
Timbal
(Pb)
Logam berat
yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor.
Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau
partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
c.
Karbon
Dioksida (CO2)
Gas yang
dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik
serta gas hasil kebakaran hutan.
E. Dampak Pencemaran Udara
1. Efek Negatif
Dari segi kesehatan dampak pencemaran udara oleh debu bisa
menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit saluran pernapasan
lainnya. Sedangkan dampak pencemar udara oleh zat kimia seperti Karbon
Monoksida bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin (metaloprotein
pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah). Dan selain itu
penyakit yang timbul adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di
antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat
pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang
berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari
kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998
Dari segi ekonomi dampak pencemaran udara yaitu dengan hasil kajian
Bank Dunia menemukan dampak ekonomi akibat pencemaran udara di Indonesia
sebesar Rp 1,8 triliun yang pada 2015 akan mencapai Rp 4,3 triliun.
Dari segi sosial pencemaran sangat merugikan, orang-orang sudah tidak
dapat menikmati udara sehat lagi, setiap hari harus bertemu dengan asap,
aktivitas sosial juga terhambat dan lain-lain.
Dari segi pendidikan pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat
belajar para pelajar, mereka terhambat dalam hal berpikir dan juga dalam
menyelesaikan satu permasalahan.
Dari segi pertanian dan perkebunan pencemaran udara juga sangat
berpengaruh, kurangnya lahan hijau yang menjadi tempat pohon-pohon untuk
melakukan proses fotosintesis karena Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit,
antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam menjadikan sirkulasi udara
kita berkurang, dan menjadikan udara kotor dan tidak baik untuk kita hirup. Dan
dampak yang lainnya adalah :
a.
Hujan
Asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer.
Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain :
1)
Mempengaruhi
kualitas air permukaan
2)
Merusak
tanaman
3)
Melarutkan
logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan
4)
Bersifat
korosif sehingga merusak material dan bangunan
2. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon,
dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan
troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
3. Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B
dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi
secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak
terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran udara diartikan sebagai
adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan
susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran
lingkungan : 27)
Jadi,
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke
dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan.
Secara umum penyebab pencemaran
udara ada 2 macam, yaitu : Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:
debu yang beterbangan akibat tiupan angin, Abu (debu) yang dikeluarkan dari
letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik., Proses pembusukan sampah
organik, dll. Dan karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh: hasil
pembakar bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industri, pemakaian
zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara
lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
Selain
mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak
negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan
manusia
Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain: mampu mengikat Hb
(hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut
menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek,
sakit, kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur.
Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat
(70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan
diikuti dengan kematian.
Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain: - Merusak
kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena
memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan
mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Melarutkan
kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga tanah
Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari sifat dan
sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu
menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan
kesehatan.
Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang
dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan
sesudah terjadinya pencemaran.
Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
1.
mengembangkan energi alternatif dan
teknologi yang ramah lingkungan.
2.
mensosialisasikan pelajaran
lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.
3.
mewajibkan dilakukannya AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang
menghasilkan limbah.
Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan
beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
1.
menggalang dana untuk mengobati dan
merawat korban pencemaran lingkungan.
2.
kerja bakti rutin di tingkat RT/RW
atau instansiinstansi untuk membersihkan lingkungan dari polutan.
3.
melokalisasi tempat pembuangan
sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang.
Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan
programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya
pencemaran udara, yaitu; PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus
1996. Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar,
misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.
B. Saran
Pencemaran udara memiliki dampak
yang sangat menbahayakan kehidupan di bumi, dampak yang terjadi tidak hanya
bagi manusia, hewan dan tumbuhan saja tetapi juga kepada lapisan ozon
bumi.
Jika melihat besarnya dampak yang
ditimbulkan oleh pencemaran udara maka sebaiknya perlunya pengetahuan yang
mendalam terhadap pencemaran udara. Perlunya pengetahuan tentang cara – cara
mencegah serta menganggulangi efek dari pencemaran lingkungan perlu dipelajari
dengan seksama. Hal ini dilakukan agar dampak yang terjadi akibat pencemaran
udara dapat di tanggulangi dan di cegah sedini mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Mukono. 2006. Prinsip
dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya : Airlangga University Press.
Sunu, Pramudya. 2011.
Melindungi Lingkungan ISO 14001, Jakarta : PT Grasindo
Wardhana, Arya Wisnu.
2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
http://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf

Komentar
Posting Komentar